SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Thursday, May 16, 2013

WHO: H7N9 Virus Flu Burung Paling Mematikan

Penumpang melewati detektor temperatur tubuh di Bandara Internasional Taoyuan, Selatan Taiwan. Ini sebagai salah satu langkah untuk mendeteksi gejala flu burung

 Penumpang melewati detektor temperatur tubuh di Bandara Internasional Taoyuan, Selatan Taiwan. Ini sebagai salah satu langkah untuk mendeteksi gejala flu burung


REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi keesehatan dunia PBB, World Health Organization (WHO) secara resmi mengumumkan virus flu burung jenis baru H7N9 tipe paling mematikan. Virus ini telah menyerang lebih dari 131 orang di Cina dan 32 di antaranya tewas. (update WHO tanggal 8 Mei 2013).

Sejak pertama kali terdeteksi pada Maret lalu, WHO yang bermarkas di Jenewa ini melakukan penelitian intensif bersama pemerintah Cina selama lima hari.

"Situasinya kini menjadi kompleks. Awalnya, kami melihat virus baru ini adalah virus biasa.Namun ke depannya kami melihat virus ini menyebabkan infeksi yang paling serius dibandingkan virus terdahulu (H5N1)," kata Asisten Direktur Keamanan Kesehatan WHO, Keiji Fukada dilansir dari the Guardian, Kamis (25/4).

Tim ahli menemukan satu hal paling membingungkan tentang virus terbaru ini. Yaitu ciri penyakitnya tidak hanya terlihat pada unggas jenis ayam saja. Sehingga, tim sulit melacak dan mengendalikannya. 

Profesor Ho Pak Leung, dari Departemen Mikrobiologi Universitas Hong Kong mencatat, dalam dua bulan sejak pertama kali terdeteksi, H7N9 sudah menginfeksi lebih dari dua kali lipat dari yang dilaporkan media Cina. selain kasus di Shanghai, juga terdeteksi di Beijing dan lima provinsi lainnya.

Sampel dari ayam, bebek, dan burung merpati dari pasar unggas telah diuji dan hasilnya positif mengandung virus H7N9. WHO Cina mengeluarkan data pekan lalu bahwa setengah dari pasien yang terinfeksi H7N9 justru tidak memiliki kontak dengan unggas.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/04/25/mlsgpw-who-h7n9-virus-flu-burung-paling-mematikan

Friday, August 31, 2012

MENKES LANTIK 18 PEJABAT ESELON II KEMENKES


Jakarta, 29 Agustus 2012

Rabu, 29 Agustus 2012, Menteri Kesehatan, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, melantik 18 pejabat Eselon II baru di lingkungan kerja Kementerian Kesehatan di Jakarta.

Para pejabat yang dilantik adalah dr. Donald Pardede, MPPM sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Badan PPSDM Kesehatan; dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes sebagai Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan yang dilantik adalah dr. Alida Lienawati, M.Kes (MMR) sebagai Direktur Utama RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten; dr. Stephani maria Nainggolan, M.Kes sebagai Direktur Keuangan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta; Syamsudin Angkat, SH, SE sebagai Direktur Umum dan Operasional RSUP H. Adam Malik Medan; dr. Rita Rogayah, Sp. P sebagai Direktur Medik dan Keperawatan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta; dr. Hikmat Wangsaatmadja, Sp.M, M.Kes, MM sebagai Direktur Utana Rumah Sakit Cicendo Bandung; Drs. Amir Hamzah Mauzzy, Apt. MM. MARS sebagai Direktur Keuangan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta; dr. Tri Wisesa Soetisna, Sp.B(K) BTKV sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta; dr. Kamal Ali Parengrengi, M.Kes sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar; Dr. dr. H. Heriyadi Manan, Sp.OG(K) sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang; drg. Liliana Lazuardy, M.Kes sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Tangerang.

Pada Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak dilantik dr. Kuwat Sri Hudoyo, MS sebagai Sekretris DIrektorat Jenderal Bina Gizi dan dan Kesehatan Ibu dan Anak serta dr. Asjikin Iman Hidayat Dachlan, MHA sebagagi Direktur Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga.

Direktorat Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dilantik Drs. Bayu Teja Muliawan, Apt., M.Pharm, MM sebagai Direktur Bina obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; Dra Engko Sosialine Magdalene, Apt., M.Bio Med sebagai Direktur Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian; Dra. R. Dettie Yuliati, Apt., M.Si sebagai Direktur Bina Pelayanan Kefarmasian; dan drg. Arianti Anaya, MKM sebagai Direktur Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan.

Acara pelantikan tersebut dihadiri oleh para pejabat Eselon I dan Eselon II di lingkungan Kementerian Kesehatan, para pejabat yang sudah purna tugas serta para istri dan suami dari pejabat yang baru dilantik.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021) 52907416-9, faksimili:  (021) 52921669 , Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 500-567 dan 081281562620 (sms), atau e-mail kontak@depkes.go.id

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN